Selain Usir Warga, Pemukim Yahudi juga Rusak Pohon Zaitun

Alwira Fanzary
Jumat, 11 Januari 2019 19:08:56
Pohon Zaitun yang dirusak

KANALSUMATERA.com - Kalangan pemukim Yahudi pada Kamis (10/1) mencabuti lebih dari 30 tunas pohon milik beberapa petani Palestina di Kota Kecil Tarqumiya, sebelah barat Al-Khalil (Hebron).

Kepala Bagian Dokumentasi Kerusakan Pertanian, Hashem Badarin, membenarkan kepada WAFA bahwa beberapa pemukim Yahudi dari Permukiman Telem, merusak dan mencabut lebih dari 30 tunas pohon zaitun, anggur dan badam (almond) milik keluarga Al-Ja'afra di Daerah At-Tayba.

Badarin melihat tunas-tunas itu dalam keadaan tercabut setelah ia dan Shadi Fannun, yang mewakili Dana Asuransi dan Pengurangan Risiko Pertanian Palestina, melakukan kunjungan pemeriksaan ke daerah itu.

Dilansir Kantor Berita WAFA, kekerasan oleh pemukim Yahudi terhadap orang Palestina dan harta mereka sering terjadi di Tepi Barat Sungai Yordania dan pelakunya jarang dihukum penguasa Yahudi.

Kekerasan oleh pemukim Yahudi antara lain meliputi pembakaran masjid dan harta warga, pelemparan batu, pencabutan tanaman dan pohon zaitun, dan serangan terhadap rumah yang rentan.

Baca: DPR RI: Genosida Israel ke Gaza Benar Terjadi, Netanyahy Harus Ditangkap Segera

Antara 500 ribu-600 ribu orang Yahudi tinggal di berbagai permukiman khusus untuk orang Yahudi di seluruh Yerusalem Timur dan Tepi Barat, yang diduduki, dalam pelanggaran terhadap hukum internasional.

Pada Ahad (6/1), pemukim gelap Yahudi juga mencabuti dan mencuri anak pohon zaitun dan badam yang baru ditanam di dekat Desa Yanoun, selatan Nablus di Tepi Barat, kata beberapa sumber lokal.

Ghassan Daghlas, yang memantau kegiatan pemukim Yahudi di daerah tersebut, mengatakan kepada Kantor Berita Resmi Palestina, WAFA, para pemukim dari pos depan tidak sah "777", yang disertai dengan satu buldoser, mencabuti banyak anak pohon zaitun dan badam milik warga desa Palestina dari Yanoun.

Semua permukiman di seluruh Tepi Barat tidak sah berdasarkan hukum internasional, terutama Pasal 49 Konvensi Keempat Jenewa, yang menetapkan bahwa penguasa pendudukan tak boleh mendeportasi atau memindahkan beberapa bagian penduduk sipilnya sendiri ke dalam wilayah yang didudukinya.

Menurut organisasi nonpemerintah Israel, Yesh Din, penguasa Yahudi telah mengajukan tuntutan hanya untuk 8,2 persen kasus pemukim Yahudi yang melakukan kejahatan anti-Palestina di Tepi Barat, yang diduduki, dalam tiga tahun belakangan ini.

Harian Israel, Haaretz, menyebutkan selama 2018, serangan oleh pemukim Yahudi terhadap orang Palestina di Tepi Barat naik tiga kali lipat.

Pemukim Yahudi melancarkan sedikitnya 482 serangan terhadap orang Palestina selama setahun belakangan, naik dari 140 pada 2017.

Serangan oleh pemukim Yahudi itu seperti pemukulan dan pelemparan batu ke orang Palestina, penulisan slogan nasionalis dan anti-Palestina atau anti-Arab, pengrusakan rumah dan mobil sampai penebangan pohon milik petani Palestina.

Haaretz menyatakan penurunan serangan oleh pemukim Yahudi pada 2016 dan 2017 terjadi akibat reaksi pemerintah (Israel) setelah pemboman satu rumah di Desa Duma di Tepi Barat, yang merenggut nyawa tiga anggota keluarga Dawabshe.

Pada Juli 2015, pemukim Yahudi membakar rumah keluarga Dawabsheh di Tepi Barat dalam serangan yang menewaskan dua orang Palestina dan satu bayi mereka yang berusia 18 bulan.

Putra sulung mereka, Ahmed (6), selamat dari serangan itu tapi menderita luka bakar parah yang telah memengaruhi kemampuannya bergerak.

Peristiwa tersebut menyulut kemarahan masyarakat internasional pada saat itu, dan keluarga Dawabsheh menuduh Israel enggan menghukum para tersangka meskipun para pejabat Israel mengakui bahwa mereka mengetahui siapa yang bertanggung jawab. Ant/Kso

Lainnya
Warga Sementara Dilarang Datang Ke Masjid Selandia Baru Pasca Penembakan
Warga Sementara Dilarang Datang Ke Masjid Selandia Baru Pasca Penembakan
Akibat Serangan Ayan, Seorang Wanita Tewas Dimakan Babi
Muslim di China Dipaksa Makan Babi dan Minum Alkohol
Israel Bersiap Perburuk Siksa Tahanan Palestina
Budaya
Mengulik Sejarah Suku Tanjung dari Sumatera Barat
Mengulik Sejarah Suku Tanjung dari Sumatera Barat
Gunting Pita Menjadi Pertanda Kampar Expo 2023 Resmi Di
Festival Subayang 2023, Ini Jadwal dan Konsepnya
Entertainment
Tunggu ya , Serial Televisi Star Wars Segera Diproduksi
Tunggu ya , Serial Televisi Star Wars Segera Diproduksi
Ustadz Abdul Somad di Medan: Ngeri-ngeri Sedap Juga Kur
Peserta BPJS Kesehatan Kabupaten Solok Apresiasi Pelaya
Daerah
Pelantikan Pengurus Daerah KAMMI Pekanbaru dan KAMMI Lancang Kuning Sukses dilaksanakan
Pelantikan Pengurus Daerah KAMMI Pekanbaru dan KAMMI Lancang Kuning Sukses dilaksanakan
BWS Riau Gelar Festival Bokuok Bersih 2024, Dihadiri ol
Syahrul Aidi Apresiasi Event Festival Danau Bokuok, Min
Global
DPR RI: Genosida Israel ke Gaza Benar Terjadi, Netanyahy Harus Ditangkap Segera
DPR RI: Genosida Israel ke Gaza Benar Terjadi, Netanyahy Harus Ditangkap Segera
Perkuat Penempatan Kerja PMI, Kepala BP2MI Temui HRD Ko
Kunker ke Taiwan, Kepala BP2MI Bertemu 8 Pekerja Migran
Kriminal
Di Bagansiapiapi Rohil Judi Semakin Menjamur,  APH Tutup Mata
Di Bagansiapiapi Rohil Judi Semakin Menjamur,  APH Tutup Mata
Pelaku Pembunuhan di Desa Rimbo Panjang Diringkus Satre
Polisi Pekanbaru Waspadai Peningkatan Kriminalitas Jela
Nasional
Hendry Munief, Anggota Komisi VII DPR RI: PPN 12% Memberatkan UMKM, Minta Ditinjau Ulang
Hendry Munief, Anggota Komisi VII DPR RI: PPN 12% Memberatkan UMKM, Minta Ditinjau Ulang
Hendry Munief Terima Kunjungan Pengurus Pusat Genpro, A
Kapoksi PKS Komisi VII DPR RI Hendry Munief Minta Indus
Lifestyle
Permata Ummat Berharap Pemerintah Beri Fasilitas Yang Cocok Untuk Para Disabilitas
Permata Ummat Berharap Pemerintah Beri Fasilitas Yang Cocok Untuk Para Disabilitas
Forum Pekanbaru Kota Bertuah Bantu Umi Marila Janda Ana
RS Zainab Pekanbaru Hadirkan Klinik Fertilitas, Beri Ha