Korban Jiwa Gempa Turki Bertambah 20 Ribu Orang
KANALSUMATERA.com - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan, sebagai respon bencana gempa 7,8 Magnitudo yang melanda negaranya.
Total korban terbaru meninggal dampak gempa yang melanda wilayah barat daya Turki dan Suriah utara sudah bertambah jadi lebih dari 20 ribu jiwa. Angka ini diperkirakan masih bisa meningkat ketika tim penyelamat menyisir puing-puing ribuan bangunan yang hancur.
Badan bencana Turki menaikkan jumlah korban tewas yang dikonfirmasi pada Kamis malam menjadi 17.406. Sedangkan jumlah nyawa yang hilang di negara tetangga Suriah mencapai 3.317 seperti dikutip dari Sindonews.com, Jumat (10/2/2023).
Meski peluang menemukan lebih banyak korban yang hidup memudar setelah lebih dari 72 jam sejak gempa bumi dahsyat berlalu. Petugas penyelamat di Adana, Turki telah berhasil mengeluarkan Akgun Eker yang berusia 45 tahun hidup-hidup dari bawah reruntuhan. Sebelumnya di Turki, berhasil selamatkan seorang anak laki-laki berusia dua tahun di Antakya, dan anak laki-laki berusia delapan tahun ditemukan di Diyarbakir. Keduanya telah terperangkap selama hampir 80 jam di bawah reruntuhan.
Saat upaya penyelamatan berlanjut, puluhan ribu orang yang selamat dievakuasi dari kota-kota Turki yang paling parah terkena dampak. Sementara itu, warga sipil di kota-kota Suriah membantu menguburkan korban meninggal akibat bencana tersebut.
Menyusul pemungutan suara di parlemen Turki, keadaan darurat tiga bulan di 10 provinsi yang dilanda gempa Turki selatan mulai berlaku. Presiden Recep Tayyip Erdogan sudah umumkan keadaan darurat selama tiga bulan untuk mempercepat upaya pencarian dan penyelamatan.
Saat dia memantau upaya ini dan bertemu dengan para korban gempa di provinsi Osmaniye, Erdogan mengatakan bahwa gempa bumi tersebut sudah menyebabkan kehancuran besar abad ini.
Sementara itu Bank Dunia mengumumkan bantuan sebesar USD1,78 miliar (Rp26,9 triliun) ke Turki untuk membantu upaya bantuan dan pemulihan. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga membahas cara-cara dengan mitranya dari Turki agar Amerika Serikat dapat terus memberikan bantuan kepada Turki dan Suriah.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan lebih banyak akses bantuan ke Suriah barat laut dari Turki saat ia mencari mandat yang diperluas dari Dewan Keamanan PBB untuk memungkinkan bantuan PBB disampaikan melalui lebih dari satu penyeberangan perbatasan. Saat ini, perbatasan Bab al-Hawa adalah satu-satunya rute yang layak untuk bantuan PBB.*